PENGUATAN IMAN MODAL MENGHADAPI MATERIALISME, SEKULARISME DAN NATIVISME
Oleh H. A. Zahri, S.H, M.I
( Waka PA. Banyuwangi)
A. Pengantar
Menurut bahasa ايمان berasal dari kata امن ـ يأمن – امنartinya aman, tenang. Mengikuti wazan افعل ـ يفعل ـ افعال menjadi يؤمن ـ ايمان آمن ـ percaya, yakin dst. Bahwa orang yang beriman hidupnya aman dan tenang di dunia dan akhirat.
Menurut pengertian istilah, dalam Majmu’ Fatawa di definisikan:
ابن تيمية - أحمد بن عبد الحليم بن تيمية الحراني -مجموع فتاوى ابن تيمية - صفحة 388 جزء 7اعلم يرحمنا الله وإياك : أن الإيمان تصديق بالقلب وقول باللسان وعمل بالجوارح وذلك أنه ليس بين أهل العلم خلاف
“ Meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan merealisasakan dengan amal perbuatan” Hal demikian tidak ada perbedaan diantara ahli ilmu.
Meyakini sepenuh hati, maksudnya kebenaran dinul Islam harus mengakar dan menancap kuat dalam hati sanubari kita, mendarah daging. Tidak boleh ada kebimbangan dan keraguan sedikitpun tentang kebenaran Islam (keesaan Allah SWT, kerasulan Muhammad SAW. dsb). Mengucapkan dengan lisan, maksudnya mengucapkan dua kalimah syahadat,ل الله اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسو;sebagai perwujudan isi hati yang tersembunyi. Selanjutnya yang dimaksud mengamalkan melalui gerak anggota tubuh, yaitu mewujudkan iman dalam kehidupan keseharian, dalam perbuatan nyata. Ungkapan lisan dan tindakan nyata harus sejalan dengan keyakinan hati karena keduanya merupakan pembuktian iman yang ada dalam hati seseorang.
Selengkapnya KLIK DISINI